29.10.08

coba mainkan harmonika itu

John, seorang insinyur muda dari Amerika dikirim ke Irlandia oleh perusahaannya untuk mengerjakan beberapa bangunan baru di sana. Itu adalah sebuah tugas untuk jangka waktu dua tahun. John menerima tugas itu karena gajinya memungkinkan ia untuk menikahi pacarnya. Pacarnya bekerja di dekat rumahnya di Tennessee. Mereka merencanakan untuk mengumpulkan uang dan membayar uang muka sebuah rumah.

Mereka sering berkirim surat, tetapi sejalan dengan berlalunya minggu yang sepi, wanita itu mulai menunjukkan kekuatirannya kalau John sungguh-sungguh setia kepadanya atau jangan-jangan John tertarik kepada wanita Irlandia.

John membalas suratnya, menyatakan bahwa ia sama sekali tidak pernah memperhatikan gadis-gadis disana. “Aku akui,” katanya, “kalau kadang-kadang aku memang tergoda. Tetapi aku berusaha untuk melawannya. Aku berusaha untuk menjaga diriku hanya untukmu.”

Di surat berikutnya, John menerima sebuah paket. Tertulis catatan dari pacarnya dan sebuah harmonika. “Aku mengirimkan ini untukmu supaya kamu bisa belajar memainkannya dan memiliki sesuatu supaya kamu tidak memikirkan gadis-gadis itu.” John membalasnya, “terima kasih untuk harmonikanya. Aku akan berlatih setiap malam dan memikirkanmu.”

Pada akhir tugasnya, John di transfer kembali ke kantor pusatnya. Ia mengambil pesawat pertama ke Tennessee untuk bisa segera bertemu dengan pacarnya. Seluruh keluarga pacarnya ikut serta menjemputnya. Tetapi ketika John berlari mendekat dan hendak memeluknya, wanita itu mundur dan menepis tangannya. “Tunggu sebentar John. Sebelum kamu memeluk dan menciumku, aku mau mendengarmu memainkan harmonika itu.” Tidak diketahui apakah John benar-benar bisa memainkan harmonika atau tidak.

Devoters, di dunia ini kepercayaan orang satu sama lain sudah berkurang. Mereka berselisih, selingkuh, gosip dan melakukan banyak hal buruk lainnya karena pupusnya rasa percaya. Di tengah dunia yang tidak lagi percaya ini, kamu harus tetap bisa dipercaya, memiliki integritas yang tinggi dan bisa diandalkan. Tidak ada alasan untuk mengikuti trend dunia ini.

No comments:

Post a Comment